Ratu Atut Ajak Pemuda Banten Minati Pertanian

PANDEGLANG – Semakin besarnya minat anak muda dalam mengejar lapangan pekerjaan di sektor industri, belakangan ternyata cukup menggelisahkan Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah. Ia mengkhawatirkan semakin rendahnya minat kalangan pemuda untuk terjun ke bidang pertanian.

Disadari, pertumbuhan sektor industri pengolahan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 5,14% pada triwulan I 2011, seiring meningkatnya perekonomian nasional yang tumbuh pada level 6,50%, memang menimbulkan tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

Meningkatnya investasi yang cukup besar pada industri pengolahan terjadai melalui pembangunan berbagai pabrik baru maupun perluasan dan penambahan pabrik dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi pada periode sebelumnya hingga periode ke depan. Indikator realisasi kegiatan usaha sektor industri dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha pun menunjukkan tren yang meningkat.

Hal ini diperkirakan telah mendorong minat kalangan pemuda di wilayah pedesaan pergi ke pusat-pusat industri dengan tujuan mendapatkan pekerjaan. Tentu positif jika dilihat dari sisi upaya menekan angka pengangguran. Namun di sisi lain, muncul masalah baru di pedesaan, di mana proses regenerasi profesi pertanian menjadi terganggu.

Gubernur Hj. Ratu Atut Chosiyah pun cukup mengkhawatirkan kecenderungan semakin menurunnya minat kalangan pemuda untuk menekuni profesi di bidang pertanian. Jika tidak segera mendapat perhatian, hal ini akan dapat menganggu kinerja pertanian Banten di masa akan datang. “Kalau semua beralih ke industri, siapa yang akan memproduksi beras,” kata Atut bernada tanya.

Oleh sebab itu, ia mengingatkan kepada berbagai elemen di bidang pertanian seperti Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan), KWT (Kelompok Wanita Tani) dan lain sebagainya untuk mulai melibatkan kalangan remaja maupun pemuda dalam berbagai program kegiatan yang dilaksanakan. “Hal ini akan dapat menahan laju minat kalangan muda ke industri,” tambahnya.
Provinsi Banten memiliki lahan sawah seluas 197.914 ha terdiri dari sawah irigasi 48.401 ha, irigasi setengah teknis 17.275 ha, irigasi sederhana 18.597 ha, irigasi perdesaan 23.767 ha, tadah hujan 88.688 ha dan pasang surut 1.026 ha. Lahan seluas ini, menurutnya, juga membutuhkan banyak tenaga kerja dari kalangan anak muda, sehingga produksi beras Banten dapat berkesinambungan.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Jiput, di Kabupaten Pandeglang, Ratu Atut mengharapkan kepada semua elemen masyarakat di sektor pertanian untuk mengantisipasi masalah kecenderungan minat anak mudanya menacari lapangan pekerjaan di sektor industri. “Mereka harus dibina sejak dini agar mencintai profesi di bidang pertanian,” tandasnya.

Ratu Atut mengingatkan bahwa Banten merupakan “10 besar” daerah di Indonesia yang menjadai pemasok produk pertanian nasional. Ia mengharapkan keinginan meningkatkan produksi pertanian di masa mendatang menjadi semangat bersama seluruh stakeholder pertanian di Banten. “Termasuk harus menjadi semangat anak-anak muda di pedesaan untuk ikut meningkatkan produksi di masa mendatang,” ujarnya.

Menurut Ratu Atut, jika tidak ada upaya semua pihak untuk membandung minat anak-anak muda terjun ke sektor industri, bukan tidak mungkin tiga lima tahun ke depan Banten akan kekurangan sumber daya manusia di bidang pertanian. Dan jika hal ini sampai terjadi, lanjutnya, posisi Banten akan terlembar dari “10 besar” daerah sentra produksi pertanian nasional.***

WordPress Tags: Ratu,Atut,Tarik,Minat,Pemuda,Pertanian,PANDEGLANG,Semakin,Gubernur,Banten,Chosiyah,Disadari,Meningkatnya,Indikator,Survei,Kegiatan,Dunia,Usaha,Tentu,Namun,Jika,Kalau,Oleh,Gapoktan,Gabungan,Kelompok,Tani,KTNA,Nelayan,Andalan,Wanita,Provinsi,Lahan,Saat,Kecamatan,Jiput,Kabupaten,Mereka,Indonesia,Termasuk,Menurut,pada,anak,muda,dalam,lapangan,pekerjaan,sektor,industri,cukup,mengkhawatirkan,kalangan,untuk,terjun,bidang,pengolahan,yang,nasional,banyak,besar,berbagai,pabrik,baru,maupun,meningkatkan,produksi,periode,depan,dari,pedesaan,pusat,sisi,upaya,masalah,profesi,menjadi,kecenderungan,tidak,akan,dapat,masa,semua,beras,mengingatkan,kepada,elemen,sawah,seluas,irigasi,kerja,mengharapkan,harus,daerah,mendatang,semangat

Open-mouthed smile

share :

http://twitter.com/hjRatuAtut
http://ratuatutchosiyah.wordpress.com/
http://ratuatut.blogspot.com/
http://facebook.com/ratuatutchosiyah
http://ratuatut.com
http://ratuatut.blogdetik.com
http://ibuatut.com
http://bantenbersatu.com

Atut Kembangkan Ekonomi Lokal Berbasis Pertanian

Jakarta  – Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berupaya memperkuat struktur ekonomi masyarakat Banten berbasis agribisnis dan meningkatkan peranan serta swadaya masyarakat lokal melalui rencana pembangunan jangka menengah 2007-2012.
Menurut Atut dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten telah menyebarluaskan inovasi pertanian melalui kegiatan Prima Tani di Desa Gempolsari, Kabupaten Tangerang sejak tahun 2007.
Dalam kegiatan ini, dilakukan pengembangan inovasi teknologi seperti pengembangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah, budidaya sayuran daun, cabe merah dan bawang merah.
Sementara, kegiatan inovasi kelembagaan berupa penguatan kelembagaan permodalan, berdirinya kios saprodi, yakni kios yang menyediakan dan menyalurkan sarana produksi pertanian seperti benih/bibit, pupuk dan pestisida untuk mendukung peningkatan produksi dalam upaya penyediaan pangan dan pengembangan agribisnis, dan penguatan kelompok.
“Program ini berhasil menggaet dukungan dari instansi pusat, provinsi dan kabupaten seperti Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan jalan usaha tani dan berdampak pada pengembangan Gapoktan Gempolsari dengan LKM-A dan menjadi Gapoktan terbaik pada tahun 2010 tingkat Provinsi Banten. Gapoktan ini menjadi tempat studi banding bagi gapoktan lainnya,” ujar Atut.
Pada tahun 2009, BPTP Banten bekerja sama dengan Balitnak juga melakukan percontohan pengembangan ternak dan BPTP Banten melaksanakan uji adaptasi teknologi penyediaan hijauan pakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Gapoktan Juhut Mandiri di Kampung Cinyurup, Desa Juhut, Kabupaten Pandeglang.
Di wilayah ini juga terdapat pangan lokal khas Banten yang disebut talas beneng. Berkaitan ini, BPTP Banten juga melaksanakan kajian diversifikasi pengolahan talas beneng. Kedua kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.
Untuk kampung ternak domba sudah 10 instansi yang terlibat. Sedangkan untuk pengolahan talas beneng melibatkan dinas/badan tingkat Provinsi/kabupaten. Bahkan Wakil Menteri Pertanian (Bayu Krinamurthi, red) setelah berkunjung ke lokasi tersebut untuk memberi dukungan kepada masyarakat.
Gubernur Ratu Atut optimis, Banten akan mampu menjadi daerah swasembada beras dan sebagai penyumbang terbesar produksi beras nasional dan ia terus memberikan dorongan yang kuat terhadap pengembangkan pertanian.
Sebelumnya Ratu Atut Chosiyah juga menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden melalui Menteri Pertanian Suswono , karena jasa dan dedikasinya di bidang pertanian.
Dalam setiap kunjungan kerjanya ke berbagai kecamatan, Atut terus menggaungkan target surplus produksi beras pada 2011, khususnya di kecamatan yang menjadi sentra tanaman padi seperti Kecamatan Cikeusal dan Padarincang.
Dijelaskan Atut, Banten menargetkan produksi beras sebanyak 2.190.632 ton gabah kering giling (GKG). Dengan ramalan produksi padi dari Januari-April mencapai 859.401 ton, dan estimasi pada Mei-Desember mencapai 1.328.797 ton.
“Sehingga diharapkan pada tahun 2011 ini surplus beras Banten mencapai 305.648 ton. Karena kebutuhan konsumsi beras masyarkat Banten pada tahun 2011 mencapai 1.072.918 beras,“ ujar Atut.(*)
(D011/A011)

Editor: Ruslan Burhani

WordPress Tags: Atut,Kembangkan,Ekonomi,Lokal,Berbasis,Pertanian,Jakarta,Gubernur,Banten,Ratu,Chosiyah,Menurut,ANTARA,Minggu,Balai,Pengkajian,Teknologi,BPTP,Prima,Tani,Desa,Gempolsari,Kabupaten,Tangerang,Dalam,Pengelolaan,Tanaman,Terpadu,Sementara,Program,Pengembangan,Usaha,Agribisnis,Perdesaan,PUAP,Gapoktan,Provinsi,Pada,Balitnak,Kegiatan,Juhut,Mandiri,Kampung,Cinyurup,Pandeglang,Berkaitan,Kedua,Untuk,Sedangkan,Bahkan,Wakil,Menteri,Bayu,Krinamurthi,Sebelumnya,Satyalancana,Wira,Karya,Presiden,Suswono,Kecamatan,Cikeusal,Padarincang,Dijelaskan,Dengan,Januari,April,Desember,Sehingga,Karena,Editor,Ruslan,Burhani,masyarakat,melalui,yang,inovasi,tahun,seperti,padi,merah,kelembagaan,penguatan,kios,produksi,penyediaan,pangan,dukungan,dari,instansi,menjadi,tingkat,ujar,juga,ternak,melaksanakan,talas,beneng,pengolahan,berbagai,beras,terus,mencapai


COPYRIGHT © 2011

Share this post :

Masak Orde Baru mempengaruhi RUU Intelijen, sih?

 

“Saya khawatir yang membuat di belakangnya adalah orang paranoid penegakan hukum.”

Arfi Bambani Amri, Dwifantya Aquina

Adnan Buyung Nasution (ANTARA/Widodo S. Jusuf)

Jakarta – Sejumlah tokoh hukum mendesak pengesahan Rancangan Undang-undang Intelijen pada rapat paripurna penutupan masa sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 15 Juli 2011 mendatang ditunda. Advokat senior Adnan Buyung Nasution menilai RUU tersebut sengaja diselundupkan untuk kepentingan melindungi penguasa.
Buyung memasalahkan beberapa poin dalam RUU tersebut yang terkait wewenang intelijen dalam menangkap, menahan, dan memeriksa secara paksa.
“Saya khawatir yang membuat di belakangnya adalah orang-orang yang paranoid terhadap penegakan hukum, yang berpikir bagaimana melindungi pemerintah,” ujar Adnan Buyung saat ditemui dalam diskusi bertajuk ‘Menolak Pengesahan RUU Intelijen oleh Parlemen dan Perombakan Total RUU Keamanan Nasional, di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Minggu, 10 Juli 2011.
Apabila RUU Intelijen ini jadi disahkan, maka ada indikasi Badan Intelijen Negara (BIN) dijadikan alat oleh pemerintah yang berkuasa. “Masa Intelijen dijadikan alat pemerintah?” kata pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia itu.
Buyung berkisah, pada 2002 silam, RUU ini pernah dibahas bersama di sebuah hotel di Bogor, Jawa Barat. Pada hari pertama, poin yang disebut-sebut merupakan hasil penyelundupan tersebut tidak ada dalam draf, namun tiba-tiba muncul pada hari kedua.
“Saat itu saya bilang, saya marah kalau ini diteruskan. Saya akan keluar dan akhirnya pertemuan itu bubar. Itu terjadi waktu zaman Hendropriyono jadi Ketua Badan Intelijen Negara,” tuturnya.
Pasal yang diselundupkan itu, menurut Adnan, melanggar demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia. Dia melihat ada sisa-sisa pikiran Orde Baru yang mau dikembalikan lagi.
“Ada yang menyelundupkan pasal itu, harus ditanya siapa otaknya, mestinya diadili. UU Intelijen itu harus berorientasi pada kepentingan umum, untuk melindungi rakyat, bukan untuk penguasa karena bisa abuse of power,” katanya.
Sementara itu, Todung Mulya Lubis menegaskan poin yang menyatakan Intelijen dapat menangkap, menahan dan memeriksa secara paksa, menginjak-injak hak asasi manusia. Poin tersebut dapat menyebabkan keamanan nasional terancam.
“Pasal 1 UU Intelijen sangat karet, multitafsir. Apa yang dimaksud dengan ancaman negara? Begitu banyak yang bisa dikatakan ancaman, seperti demokrasi, kebebasan pers, bahkan pemberantasan korupsi,” katanya.
Todung melihat UU Intelijen ini tidak bisa dilihat terpisah dengan UU Keamanan Nasional, UU Rahasia Negara dan UU lainnya yang saling berkaitan. “Kita mesti minta pada pemerintah, bukan saja menunda pembahasan RUU Intelijen, tapi mencabut, karena tidak mengajak serta publik dalam pembahasannya,” katanya. (adi)

Diarak Bugil sebab Tiduri Istri Orang

INDRAMAYU– Persenggamaan haram berujung petaka. Gara-gara kepergok sedang berseksual ria dengan istri orang, Ran (39) warga Kp Compreng, Kabupaten Subang, babak belur dihakimi massa. Sebelum dihajar, Ran bahkan diarak beramai–ramai dalam kondisi telanjang.

Perkara ini menjadi perhatian warga lantaran yang memergoki perselingkuhan itu adalah suami Das (29), perempuan yang diselingkuhi Ran itu. Seperti diberitakan Radar Cirebon (Grup JPNN),  terbongkarnya kasus perselingkuhan antara Ran dengan Das itu bermula ketika suami Das memergoki langsung keduanya yang saat itu tengah berhubungan intim di rumah orang tua Das di Dusun Kedung Waru, Desa Drunten Wetan, Kecamatan Gabuswetan, Sabtu dini hari (9/7).

Saat itu, sang suami yang sudah lama tidak tinggal serumah dengan Das, tiba–tiba datang dan memergoki mereka. Kaget melihat istrinya tengah berselingkuh, dia langsung menghajar Ran sembari berteriak–teriak. Sontak saja, teriakan pria yang dalam kondisi kalap itu membangunkan tetangga.

Karena gaduh, para tetangga mendatangi sumber suara dan melihat suami Das tengah menggebuki Ran. Sebelumnya warga sempat melerai, hanya setelah mengetahui kasusnya, warga pun ikut marah.

Tanpa dikomando, warga langsung mengarak Ran keliling kampung dengan kondisi telanjang. Dia lantas digiring menuju kantor desa setempat. Petugas Polsek Gabuswetan yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan kemudian membawanya ke RS Bhayangkara Losarang. Ran kini masih menjalani perawatan.

Kapolsek Gabuswetan AKP Setyo Aji melalui Kanit Reskrim Bripka Sutarko membenarkan kejadian itu. “Suaminya berinisial Mr X, dan kini masih menjalani pemeriksaan di polsek. Korban sendiri sekarang masih dirawat di RS Bhayangkara guna menjalani perawatan karena kondisinya kritis,” ujar Bripka Sutarko.

(kom/sam/jpnn)

Ratu Atut yang dekat di Hati Rakyat Kecil

 

SETIDAKNYA dalam dua hari terakhir, terjadi dua peristiwa yang mengagumkan. Kedua peristiwa itu terjadi saat kunjungan kerja Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah ke Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang (28/06/2011) dan ke Desa Cibodas, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.

Bagaimana tidak membuat kita terkagum-kagum? Ratusan warga di dua desa tersebut, sudah memenuhi lokasi acara sejak pukul 10.00 WIB, padahal sesuai jadwal acara Ratu Atut baru akan tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB.

Uniknya pula, di kedua desa tersebut, selain panitia menyediakan konsumsi, seluruh warga juga membawa makanan ke lokasi acara sebagai sumbangan konsumsi kepada panitia. Tak pelak, panitia pun cukup kuwalahan menerima sedemikian banyak dan beragamnya makanan yang diberikan warga. “Ini sudah menjadi tradisi di desa kami, setiap kali ada tamu terhormat yang datang,” ujar Ella, 42 tahun, warga Sindanglaya.

Menurut Ella, panitia memang tidak meminta sumbangan apapun kepada warga, kecuali hanya mengharapkan kehadirannya. Tetapi, katanya lagi, “kami tidak terbiasa datang dengan tangan kosong. Jadi saya membawa beberapa jenis kue untuk diberikan kepada panitia. Soal mau diberikan kepada siapa itu urusan panitia, tapi mudah-mudahan diberikan kepada Ibu Gubernur Atut.”

Kehadiran warga sekitar lima jam sebelum acara resmi dimulai dan konsumsi yang disumbangkan, cukup untuk menggambarkan betapa antusiasnya warga desa menyambut kedatangan Ibu Gubernur Ratu Atut. Dan benar, ketika Ratu Atut datang, banyak warga begitu antusias ingin mendekat untuk bisa bersalaman dan mencium punggung tangannya.

Mereka berdesak-desakan untuk mendapat kesempatan.

Bahkan, tak sedikit yang nekad menerobos penjagaan para pengawal dan petugas protokol. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Ratu Atut sambil memberikan uluran tangannya, langsung meminta kepada para petugas protokol agar membiarkan warga desa mendekat.

“Biar-biar tidak apa-apa…,” ujar Gubernur. Bahkan, tak jarang Ratu Atut berdialog langsung pada saat itu juga dengan warga desa.
Seperti terjadi di Desa Cibodas, saat Gubernur hendak meninggalkan lokasi setelah acara selesai. Ia sempat menanyakan kepada seorang anak perempuan kecil yang menyalaminya.
“Kelas berapa, nak?”
“Kelas empat SD, Bu,” jawab anak itu.
“Belajar terus yang rajin ya nak, biar pintar dan nanti Insya Allah bisa jadi gubernur. Ibu juga dari desa kok, namanya Desa Gumulung di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang,” kata Ratu Atut.

Anak itu tak lagi bisa berkata-kata dan hanya menjawab dengan anggukan kepala. Tangannya terlihat gemetar. Dia mengaku hatinya berdebar-debar saat mendengar suara Ratu Atut. “Suarane alus tenan (Suaranya halus sekali.Red),” ujarnya dalam logat Jawa-Serang.

Anak-anak kecil yang lain pun saling berebut berusaha menyalami Ratu Atut. Tapi, tidak satupun yang tak mendapat kesempatan. Malahan, ia sempat menawarkan kepada anak-anak lain yang hendak bersalaman. Lalu, Ratu Atut kembali berjalan dan saat melintas di depan rumah warga, ia tak henti-hentinya melepaskan senyuman dan mengucapkan terima kasih kepada warga desa.

“Terima kasih ya… assalamualaikum,” sapa Ratu Atut sambil melambaikan tangannya.
Langkahnya terhenti saat seorang ibu-ibu yang menggedong bayi menghampiri dan menyalaminya. Ratu Atut pun kembali menanyakan kesehatan bayinya. “Anaknya sehat ya, bu… dan selalu dibawa ke posyandu ya…,” ujarnya sambil mengusap kepala bayi dalam gendongan sang ibu.

Lagi-lagi, tangan sang ibu yang belakangan diketahui bernama Saiyah itu terlihat gemetar. “Bagi saya salaman dan mencium tangan Ibu Gubernur suatu peristiwa yang sangat langka. Bisa jadi ini hanya terjadi sekali seumur hidup. Apalagi Ibu Atut menanyakan kesehatan anak saya. Pertanyaan itulah yang membuat hati saya gemetar,” kata Ibu dari dua anak ini.

“Saya tidak menyangka ternyata Ibu Atut orangnya ramah sekali dan penuh perhatian. Mungkin karena dia juga seorang perempuan, sehingga keibuannya juga muncul,” tambahnya.

Sebelum sampai ke mobilnya, Ratu Atut juga sempat menyapa para ibu-ibu guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang mengenakan seragam biru muda. Ia pun sempat berbincang sejenak, mengucapkan terima kasih dan memberikan dorongan semangat. Bahkan, seorang guru tampak girang bukan kepalang, karena tak hanya bersalaman, tetapi juga memberikan sentuhan pipi.

Entah, berapa orang yang mendapat kesempatan bersalaman dengan Ibu Gubernur Banten, selama ia berjalan dari lokasi acara sampai mobilnya yang berjarak sekitar 100 meter. Tapi, yang pasti, sepertinya nyaris tidak ada seorang pun yang terlewatkan. Bahkan, saat sudah berada di dalam mobil pun, Ratu Atut masih membuka jendela mobilnya dan menyambut warga yang ingin bersalaman.

Beragam komentar muncul dari mulut warga setelah bisa bersalaman dengan Ratu Atut. Ada yang mengatakan: “tangannya halus dan wangi”. Ada yang bilang: “Ibu Atut ternyata baik sekali, ya”. Adapula yang mengatakan: “Meskipun sudah jadi gubernur, tapi sikapnya tetap rendah hati.”

Apapun komentar warga desa, bagi mereka mendapat kesempatan bersalaman dengan Gubernur Ratu Atut akan menjadi kenangan yang takkan terlupakan. Dan, bagi Ratu Atut, dekat dengan rakyat desa dimana pun merupakan momen paling membahagiakan sebab ia juga terlahir dari desa.***

Bunny

Share this post :

Technorati Tags: Ratu atut,Atut,Hati,Rakyat,Kecil,SETIDAKNYA,Kedua,Gubernur,Banten,Chosiyah,Desa,Sindanglaya,Kecamatan,Cinangka,Kabupaten,Serang,Cibodas,Tanara,Bagaimana,Ratusan,Uniknya,Ella,Menurut,Tetapi,Jadi,Soal,Kehadiran,Mereka,Bahkan,Biar,Seperti,Kelas,Belajar,Insya,Allah,Gumulung,Ciomas,Anak,Tangannya,Suarane,Suaranya,Jawa,Tapi,Malahan,Lalu,Terima,Langkahnya,Anaknya,Lagi,Saiyah,Bagi,Bisa,Apalagi,Pertanyaan,Saya,Mungkin,Sebelum,guru,PAUD,Pendidikan,Usia,Dini,Entah,meter,Beragam,Adapula,Meskipun,Apapun,yang,dekat,dalam,terjadi,peristiwa,saat,tidak,membuat,warga,tersebut,sudah,lokasi,acara,pukul,akan,sekitar,panitia,konsumsi,juga,membawa,makanan,sumbangan,kepada,cukup,banyak,diberikan,menjadi,kami,datang,ujar,meminta,hanya,dengan,tangan,untuk,menyambut,ingin,mendekat,bersalaman,mencium,mendapat,kesempatan,para,petugas,protokol,sambil,memberikan,langsung,hendak,setelah,sempat,menanyakan,seorang,perempuan,menyalaminya,berapa,dari,kata,kepala,terlihat,gemetar,halus,sekali,ujarnya,kembali,berjalan,mengucapkan,kasih,bayi,kesehatan,ternyata,karena,muncul,sampai,mobilnya,komentar,mengatakan
Windows Live Tags: Ratu atut,Atut,Hati,Rakyat,Kecil,SETIDAKNYA,Kedua,Gubernur,Banten,Chosiyah,Desa,Sindanglaya,Kecamatan,Cinangka,Kabupaten,Serang,Cibodas,Tanara,Bagaimana,Ratusan,Uniknya,Ella,Menurut,Tetapi,Jadi,Soal,Kehadiran,Mereka,Bahkan,Biar,Seperti,Kelas,Belajar,Insya,Allah,Gumulung,Ciomas,Anak,Tangannya,Suarane,Suaranya,Jawa,Tapi,Malahan,Lalu,Terima,Langkahnya,Anaknya,Lagi,Saiyah,Bagi,Bisa,Apalagi,Pertanyaan,Saya,Mungkin,Sebelum,guru,PAUD,Pendidikan,Usia,Dini,Entah,meter,Beragam,Adapula,Meskipun,Apapun,yang,dekat,dalam,terjadi,peristiwa,saat,tidak,membuat,warga,tersebut,sudah,lokasi,acara,pukul,akan,sekitar,panitia,konsumsi,juga,membawa,makanan,sumbangan,kepada,cukup,banyak,diberikan,menjadi,kami,datang,ujar,meminta,hanya,dengan,tangan,untuk,menyambut,ingin,mendekat,bersalaman,mencium,mendapat,kesempatan,para,petugas,protokol,sambil,memberikan,langsung,hendak,setelah,sempat,menanyakan,seorang,perempuan,menyalaminya,berapa,dari,kata,kepala,terlihat,gemetar,halus,sekali,ujarnya,kembali,berjalan,mengucapkan,kasih,bayi,kesehatan,ternyata,karena,muncul,sampai,mobilnya,komentar,mengatakan
WordPress Tags: Ratu atut,Atut,Hati,Rakyat,Kecil,SETIDAKNYA,Kedua,Gubernur,Banten,Chosiyah,Desa,Sindanglaya,Kecamatan,Cinangka,Kabupaten,Serang,Cibodas,Tanara,Bagaimana,Ratusan,Uniknya,Ella,Menurut,Tetapi,Jadi,Soal,Kehadiran,Mereka,Bahkan,Biar,Seperti,Kelas,Belajar,Insya,Allah,Gumulung,Ciomas,Anak,Tangannya,Suarane,Suaranya,Jawa,Tapi,Malahan,Lalu,Terima,Langkahnya,Anaknya,Lagi,Saiyah,Bagi,Bisa,Apalagi,Pertanyaan,Saya,Mungkin,Sebelum,guru,PAUD,Pendidikan,Usia,Dini,Entah,meter,Beragam,Adapula,Meskipun,Apapun,yang,dekat,dalam,terjadi,peristiwa,saat,tidak,membuat,warga,tersebut,sudah,lokasi,acara,pukul,akan,sekitar,panitia,konsumsi,juga,membawa,makanan,sumbangan,kepada,cukup,banyak,diberikan,menjadi,kami,datang,ujar,meminta,hanya,dengan,tangan,untuk,menyambut,ingin,mendekat,bersalaman,mencium,mendapat,kesempatan,para,petugas,protokol,sambil,memberikan,langsung,hendak,setelah,sempat,menanyakan,seorang,perempuan,menyalaminya,berapa,dari,kata,kepala,terlihat,gemetar,halus,sekali,ujarnya,kembali,berjalan,mengucapkan,kasih,bayi,kesehatan,ternyata,karena,muncul,sampai,mobilnya,komentar,mengatakan

sumber: Ratu Atut yang dekat di Hati Rakyat Kecil

Demokrasi Kota Tangerang Teraniaya

share

TANGERANG – Wali Kota LIRA Kota Tangerang, Yuhendi Alamsyah mengatakan, dalam perjalannya, LIRA menemukan adanya pemilih ganda di Kota Tangerang dengan jumlah besar dengan keterlibatan oknum terorganisir, struktur dan massif dan sistemik, serta adanya pemboikotan pemasangan atribut. Ini menunjukkan bahwa demokrasi di kota Tangerang sedang teraniaya.

“Ada juga pemboikotan acara Isra Miraj Jazuli Juwaini di Bugel, Karawaci,” kata Yuhendi.

Menurut Yuhendi, demokrasi di Kota Tangerang telah terkekang. “Demokrasi di Kota Tangerang telah terkekang, mulai dari lurah, camat dan PNS digiring untuk satu kandidat. Ini sangat menyedihkan bagi nilai-nilai demokrasi itu sendiri,” terang Yuhendi.

Perhelatan demokrasi lokal di Banten sudah digulirkan oleh KPU dan Panwaslu Banten. Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Banten berharap proses penyelenggaraan Pemilihan Gubernu Banten (Pilgub) bisa berjalan dengan aman, nyaman dan demokratis.

Sejalan dengan semangat yang sama, LIRA berharap kualitas proses penyelenggaraaan Pilgub mampu melahirkan pemimpin yang memiliki kapasitas dan berintegritas hasil “ijtihad politik” masyarakat Banten dengan pihan yang cerdas.

Oleh karenanya, LIRA berharap seluruh komponen masyarakat Banten wajib ikut dalam proses pengawasan dan mensukseskan hajat demokrasi lokal lima tahunan tersebut.

Suhalimi Ismedi, Sekda LIRA Provinsi Banten mengatakan, LIRA Banten didorong dengan semangat yang kuat dan membangun kebersamaan dengan seluruh komponen masyarakat Banten berinisiasi membentuk lembaga ad hock sebagai mitra kerja KPUD dan Pawasda.

“Dan kami menitik beratkan di tiga wilayah yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangsel. Kenapa di sana, karena di tiga wilayah tersebut  jumlah pemilihnya besar dan memiliki resistensi dan potensi politik yang cukup signifikan,” ujar Ismedi, saat menggelar jumpa pers di BSD City, Serpong, Tangsel.

Lembaga add hock dalam LIRA yakni Jaringan Pemilih Cerdas dan Pemantau Independen Tangerang Raya (JAPPitra).    Gubernur LIRA Provinsi Banten Giuseppe Kapojos mengatakan,  dalam Pilgub Banten pihaknya memastikan bersifat netral dan tidak berafiliasi dengan partai atau kandidat manapun. Bahkan ditegaskan oleh Kapojos, pihaknya akan menindak tegas anggota LIRA maupun anggota lembaga add hock yang dibentuk (JAPPitra) apabila terbukti menggunakan organisasi LIRA untuk mendukung salah satu calon Gubernur Banten.

(beritakotak.wp.com)

Ada yang terancam pasangan Ratu Atut–Si Doel?

Genderang perang jelang pemilukada Banten yang akan di gelar Oktober mendatang bukan hanya sekedar angin lalu, tatkala Rano Karno secara terang-terangan didaulat oleh partainya (PDIP) untuk maju menjadi Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah.
Sementara gonjang ganjing Rano Karno bakal menuju Banten masih menjadi polemik tersendiri khususnya di Kabupaten Tangerang. Rano Karno yang juga Wakil Bupati Tangerang dinilai masyarakat kinejanya tidak maksimal terbukti, di Kabupaten Tangerang gizi buruk dan kemiskinan masih melanda.
Wakil Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Syarif Syarifullah asal PKS mengatakan, kinerja wakil bupati Rano Karno lumayan maksimal, tidak ada trobosan dan ide-ide yang dilakukan selama hampir tiga tahun mendampingi Bupati Kabupaten Tangerang.
“Saya kira Rano Karno merupakan ancaman bagi kami (PKS) kalaupun ia akan berpasangan dengan Atut. Kenapa demikian, semua orang sudah tahu, dulu ketika ia berpasangan dengan Ismet Iskandar pada pemilukada lalu masyarakat masih mengenalnya sebagai Public Figur. Otomatis masyarakat mengenalnya seoarang artis dengan ketenarannya. Nah, sekarang selama ia menjabat, apa yang sudah ia lakukan untuk masyarakat Kabupaten Tangerang?. Saya kira orang juga tahu, kinerjanya  maksimal,” ujar Syarif kepada sejumlah Kuli Tinta, Rabu (06/07) menjawab pertanyaan Rano Karno yang siap mendampingi Atut tatakala Rano sendiri masih menjabat wakil bupati aktif.
“Rano Karno bukan lagi ancaman berat jelang pilgub Banten mendatang, survei membuktikan “Si Doel” populeritasnya naik turun seperti naik gunung di mata publik. Tidak seperti dulu lagi ketika ia menjadi seorang artis,” tutup pria berkacamata ini.

(doel)

Pasangan Atut–Rano membuat lawan bingung??

Baliho-stiker LandscapeGenderang perang jelang pemilukada Banten yang akan di gelar Oktober mendatang semakin sengit tatkala Rano Karno secara terang-terangan didaulat oleh partainya (PDIP) untuk maju menjadi Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah.
Sementara goncang ganjingnya Rano Karno bakal menuju Banten masih menjadi polemik tersendiri khususnya di Kabupaten Tangerang. Rano Karno yang juga Wakil Bupati Tangerang dinilai masyarakat kinejanya tidak maksimal terbukti, di Kabupaten Tangerang gizi buruk dan kemiskinan masih melanda.
Wakil Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Syarif Syarifullah asal PKS mengatakan, kinjerja wakil bupati Rano Karno tidak maksimal, tidak ada trobosan dan ide-ide yang dilakukan selama hampir tiga tahun mendampingi Bupati Kabupaten Tangerang.
“Saya kira Rano Karno bukan ancaman bagi kami (PKS) kalaupun ia akan berpasangan dengan Atut. Kenapa demikian, semua orang sudah tahu, dulu ketika ia berpasangan dengan Ismet Iskandar pada pemilukada lalu masyarakat masih mengenalnya sebagai Public Figur.
Otomatis masyarakat mengenalnya seoarang artis dengan ketenarannya. Nah, sekarang selama ia menjabat, apa sih yang sudah ia lakukan untuk masyarakat Kabupaten Tangerang?. Saya kira orang juga tahu, kinerjanya jauh dari maksimal,” ujar Syarif kepada sejumlah Kuli Tinta, Rabu (06/07) menjawab pertanyaan Rano Karno yang siap mendampingi Atut tatakala Rano sendiri masih menjabat wakil bupati aktif.
“Rano Karno bukan lagi ancaman berat jelang pilgub Banten mendatang, survei membuktikan “Si Doel” populeritasnya menurun di mata publik. Tidak seperti dulu lagi ketika ia menjadi seorang artis,” tutup pria berkacamata ini.

Popularitas Ratu Atut tinggi di Kota Tangerang!!!

Beberapa lembaga survey menyatakan bahwa Popularitas Ratu Atut sebagai Gubernur Banten jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Wahidin Halim sebagai Walikota Tangerang, dan anehnya itu terjadi pula diwilayah Kota Tangerang yang notabene adalah Wahidin Halim sebagi pemimpin atau walikotanya. Popularitas Ratu Atut dikota Tangerang Tinggi disebabkan karena masyarakat kota Tangerang yang bisa dikatakan sebagai masyarakat yang cerdas teleh mengerti bahwa hasil-hasil pembangunan dikota Tangerang tidak lepas dari peran serta Ratu Atut sebagai Gubernur Banten. Hasil dari lembaga survey tersebut tentu saja sangat mengkuatirkan team dari Wahidin Halim yang akan maju sebagai Calon Kandidat dalam Pilgub Banten Oktober 2011 nanti. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk menekan atau mengurangi popularitas Ratu atut dikota Tangerang.

Strategi yang sangat ampuh adalah dengan cara mencopotkan alat media dari Ratu Atut baik itu berupa Billbord, Baliho, Spanduk, Banner dll yang berhubungan dengan Ratu Atut dengan dalih bahwa pelaksanaan kampanye belum dimulai. Pencopotan itu dilakukan oleh Satpol PP kota tangerang yang melibatkan panwaslu kota tangerang, dan pencopotan itu tidak terbatas alat media yang ada dijalan-jalan tetapi pencopotan juga dilakukan hingga sampai kepemukiman warga. Tapi benarkah alasan itu? Jika alasan itu yang digunakan maka seharusnya bukan hanya Alat Media Ratu Atut saja yang harus dicopot atau diturunkan seharusnya alat media dari Wahidin Halim juga harus diturunkan karena semua alat media yang digunakan Wahidin Halim berbau kampanye seperti jargon yang digunakan Wahidin dan teamnya yaitu “Perubahan”.

Apakah keberadaan satpol PP dan panwas kota Tangerang yang melakukan pencopotan baliho terhadap calon lain terutama Ratu Atut dapat dikatan sebagai tebang pilih dan tidak netralnya birokrasi serta penyelenggara pilgub dikota Tangerang ? Jika Satpol PP dan Panwas kota Tangerang menyatakan bahwa pelaksanaan kampanye belum dimulai dan alat media harus diturunkan kenapa alat media Wahidin Halim juga tidak ikut diturunkan? Ada apa ini ? Kalau mau dikatakan netral harusnya semuanya dicopot dan diturunkan termasuk alat media Wahidin Halim.

Strategi lainnya yang diterapkan adalah dengan menekan pergerakan team pemenangan Ratu Atut dikota Tangerang, bahkan penekanan ini dilakukan terhadap unsur pemimpin wilayah terkecil mulai dari ketua RT dan Ketua RW. Cara ini telah memakan korban yaitu salah satu ketua RW diwilayah kota Tangerang diberhentikan oleh Lurah setempat. Cara ini sangat disayangkan karena dialam demokrasi yang sudah berkembang dinegara kita cara-cara seperti ini masih saja digunakan. Bukankah demokrasi membebaskan setiap individu untuk memilih mana yang terbaik menurut hati nuraninya? Bukankah cara ini mematikan demokrasi? Lagipulah ketua RW bukanlah seorang birokrat atau Pegawai negeri yang dilarang untuk memberi dukungan kepada calon Kandidat.

Apakah lurah yang mencopot atau mengganti ketua Rw tersebut mendapat instruksi dari atasannya? Jika itu terjadi bukankah netralitas dari PNS/Birokrasi dikota Tangerang patut dipertanyakan?

Cara-cara seperti tersebut diatas harusnya tidak perlu terjadi, bila kedewasan berpolitik calon kandidat tinggi. Setiap calon kandidat dan team pemenangannya haruslah menerapkan politik yang santun dan politik yang cerdas yaitu dengan cara menyampaikan dan mengadu program yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakat. Bukan malah menerapkan cara-cara bumi hangus terhadap calon lain, dan satu lagi yang terpenting bila sudah siap maju berarti calon kandidat sudah siap pula untuk menang dan siap pula untuk kalah dengan terhormat!!

Wow, Luar biasa, 16 Kilometer Lajur Sepeda di BSC City

ratuatutgowesTANGERANG–MICOM: Sepanjang 16 kilometer lajur sepeda di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, diresmikan oleh Wakil Gubernur Banten, HM Masduki dan Wali Kota Tangsel Airin Racmy Diany, Minggu (3/7).

“Peresmian lajur sepeda sepanjang 16 Km yang disiapkan oleh pengembang perumahan BSD ini merupakan yang pertama kali di Tangsel,” kata Wakil Gubernur Banten HM Masduki yang mewailiki Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah seusai menanda tangani prasasti lajur sepeda itu di Taman Kota 2 BSD City, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.

Karenanya, lanjut dia, lajur sepeda patut dikembangkan dan diikuti oleh pengembang-pengembang perumahan lain di seluruh Tangsel. Mengingat bersepeda itu juga merupakan bagian dari kampanye lingkungan hidup.

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menambahkan, peresmian lajur sepeda yang sekaligus ditandai dengan acara festival hijau oleh PT  BSD  Tbk itu, merupakan salah satu agenda dari kampanye lingkungan hidup. “Kami harap setelah BSD, ada pengembang perumahan lain yang menyiapkan lajur sepeda,” kata dia. (SM/OL-2)

Technorati Tags: ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Windows Live Tags: Sepeda,TANGERANG,Serpong,Kota,Tangsel,Banten,Gubernur,Masduki,Wali,Airin,Racmy,Diany,Minggu,Peresmian,Ratu,Atut,Chosiyah,Taman,Kelurahan,Buaran,Kecamatan,Karenanya,Mengingat,Rachmi,festival,agenda,Kami,oleh,yang,pengembang,perumahan,merupakan,kata,dari,kampanye,lingkungan,hidup
WordPress Tags: Sepeda,TANGERANG,Serpong,Kota,Tangsel,Banten,Gubernur,Masduki,Wali,Airin,Racmy,Diany,Minggu,Peresmian,Ratu,Atut,Chosiyah,Taman,Kelurahan,Buaran,Kecamatan,Karenanya,Mengingat,Rachmi,festival,agenda,Kami,oleh,yang,pengembang,perumahan,merupakan,kata,dari,kampanye,lingkungan,hidup

banten